MAKALAH
MENYUSUN KESIMPULAN
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Pendidikan
Matematika
Dosen pengampu : Prof. Dr. Sutama, M.Pd.
Disusun oleh:
Luluk Nurkhoiriyah
(A.410090041)
Sri Yuni setiyawati (A.410090044)
Dewi Yahyawati
(A.410090046)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Guna menghasilkan kualitas suatu karya ilmiah, seperti
skripsi, tesis, dan diserasi yang baik diperlukan prosedur penelitian yang
benar serta kesimpulan yang logis. Selanjutnya yang terpenting memahami arti
dan memilih metode berfikir yang tepat dalam menarik kesimpulan. Kesesuaian
kesimpulan sangat menentukan demi kejelasan pemahaman hasil serta sebagai
rujukan terciptanya karya ilmiah berikutnya yang berkesinambungan.
Makalah ini ditulis sebagai pemahaman tentang makna suatu
kesimpulan. Mengenal dan memilih jenis-jenis kesimpulan. Untuk membantu
mahasiswa memahami dan menghindarkan diri dari kemungkinan terjadinya
penulisan kesimpulan yang salah.
Penulis mengucapkan terima kasih pertama, kepada Allah
SWT yang melimpahkan rahmat dan hidayahnya. Kedua, Prof. Dr. Sutama, M. Pd yang
telah memberi tugas makalah ini serta teman-teman anak kelas B.
Surakarta, 29 Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………..…….………….. i
KATAPENGANTAR……….……………………………………..……………..ii
DAFTAR ISI.……………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN………..……………………………………………….1
- Latar Belakang …………………………………………………….……...1
- Rumusan Masalah…………………………………………………...…….2
- Tujuan………………….………………………………………………….2
- Manfaat…………………………..………………………………………..2
BAB II KAJIAN TEORI ……………………….…..…..………………………4
- KESIMPULAN ……………………….….………………………….……4
BAB III ISI …………………….…..…………….………………………..……..5
- Menulis Ringkasan, Abstrak, dan Kesimpulan…………...…………...…..6
- Arti Kesimpulan ………………………..………………………….......….7
- Jenis Kesimpulan ………………………………………………………..10
BAB IV PEMBAHASAN ……………………...………………………...……..12
- Makna Ringkasan, Abstrak, dan Kesimpulan …………………..……….12
- Metode Dalam Penulisan Kesimpulan …………………………….…….15
- Jenis-jenis Kesimpulan ……………………..…………...……………….17
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI,
DAN SARAN
………………………..….19
- SIMPULAN …………………..……………..…………………………..19
- IMPLIKASI …………………………………..…..…………………..…19
- SARAN ……………………………………....………………………….19
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..…………20
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Karya
ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang
disusun secara sistematis, ilimiah, logis, benar, bertanggung jawab, dan
menggunakn bahasa yang baik dan benar (pateda, 1993:91). Jadi karya ilimiah
ditulis bukan sekedar memepertanggungjawabkan penggunaan sumber daya penelitian
(uang, bahan, dan alat), tetapi juga untuk mempertanggungjawabkan penulisan
tersebut secara teknis dan materi. Hal ini terjadi karena hasil suatu karaya
ilmiah dibaca dan dipelajari oleh orang lain dalam kurun waktu yang tidak
terbatas sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Sistematis
merupakan sifat yang harus dipenuhi dalam penulisan karya ilmiah artinya
disusun dalam suatu urutan yang teratur, sehingga pembaca mudah memahami hasil
tulisan tersebut. Hasil tulisan imiah harus disusun pula secara logis dan benar
sehingga didapat suatu kesimpulan yang logis dan sesuai permasalahan. Sebab itu
perlu dipelajari dan dipahami konsep dan jenis-jenis penulisan kesimpulan..
Kesimpulan
dalam suatu karya ilmiah, merupakan bagian akhir tulisan yang membawa pembaca
keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan menunjukan jawaban atas tujuan
yang telah dikemukakan dalam pendahuluan. Tidak sedikit penulisan kesimpulan
yang kurang seuai, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman arti dan pemilihan
metode berfikir yang tepat dalam menarik kesimpulan. Oleh karena itu perlu
adaya suatu penalaran strategi penulisan kesimpulan, agar terhindar dari
kemungkinan terjadinya pemahaman kesimpulan yang salah.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang dan fokus permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1.
Apa makna dari Ringkasan, Abstrak, dan Kesimpulan?
2.
Apa saja metode dalam penulisan kesimpulan?
3.
Apa saja jenis-jenis kesimpulan?
C.
TUJUAN
1. Tujuan umum
Penulis
karya ilmiah dapat menentukan langkah-langkah menarik kesimpulan dan
menegetahui jenis-jenis kesimpulan
2. Tujuan khusus
a) Mahasiswa dapat menjelaskan makna
kesimpulan
b) Menjelaskan karakteristik dan
langkah-langkah penulisan kesimpulan
c) Menjelaskan tentang jenis-jenis
kesimpulan serta perbedaan jenis kesimpulan tersebut
d) Mahasiswa dapat menyusun kesimpulan
yang sesuai dengan permasalahan
D.
MANFAAT
1. Manfaat teoritis
Memberikan
kontribusi kepada model penulisan bagian akhir suatu karya ilmiah, sehingga
mahasiswa dapat mengetahui tentang kesimpulan dan dapat melakukan
penulisan kesimpulan dalam karya ilmiah dengan langkah-langkah yang benar.
2. Manfaat praktis
a) Bagi mahasiswa
Penulisan
makalah ini dapat meningkatkan kreatifitas dan kemampuan penarikan kesimpulan
dalam penulisan karya ilmiah, serta dapat meningkatkan kualitas dalam bidang
penelitian, maupun secara umum kemampuan mengatasi permasalahan dalam hidupnya.
b) Bagi penulis karya ilmiah
Dapat
digunakan sebagai pengalaman menulis suatu kesimpulan karya ilmiah sehingga
dapat menambah pengetahuan
c) Bagi penulis lainya
Memberikan
masukan kepada pennulis selanjutnya agar dalam mengadakan penulisan
kesimpulan lebih memfokuskan pada hasil akhir permasalahan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
KESIMPULAN
Kesimpulan
pada umumnya disusun dalam bentuk kalimat-kalimat pendek, relevan, dan
terpilih, namun terdapat perbedaan penting antara ringkasan dan abstrak disatu
pihak dan kesimpulan dipihak lain. Apabila ringkasan dan abstrak itu memberikan
penjelasan apa yang ditulis oleh karya tulis ilmiah asli, maka kesimpulan
secara eksplisit mengajukan argumentasi dan penalaran apakah sebanya penulis
karya tulis iti sampai pada pendapat atau tesisnya yang terakhir. Karena
kedudukannya sebagai sebuah tesis, tiodaklah mengherankan bilamana para ilmuan
sering kali menegaskan bahwa kesimpulan itu merupakan titk puncak dari
keseluruhan produk intelektual penulisnya (Dra. Endah Setyowati, M.Si dan Umi
Proboyekti, S.Kom., MLIS).
.
BAB III
ISI
A. Menulis Ringkasan, Abstrak, dan
Kesimpulan
1.
Ringkasan
Ringkasan
seringkali disebut dengan “resum” yang berasal dari bahasa latin resumere yang
arti hafiahnya adalah “meringkas”. Ringkasan yang kadang disebut juga
“kompendium”, merupakan ringkasan yang biasanya mendahului wacana ilimiah
; rekapitulasi dari tulisan aslinya.meringkas karya tulis merupakan kegiatan
memilih informasi pokok dari karya tulis dengan menghilangkan topic-topic
kecil, ilustrasi-ilustrasi, model-model, dan contoh-contoh. Dengan mengurangi bahkan
menghilangkan “sempalan-sempalan” seperti itu, maka tampaklah “alur cerita”
yang berkaitan secara fungsional, spasial, atau vertical yang menunjukansuatu
system yang terintegrasi. Perlu ditambah pula bahwa ringkasan itu disusun
denagn kalimat dan kata-kata dari orang yang meringkaskan karya tulis ilimiah
itu sendiri.
Kendatipun
tidak perlu menyalin pola organisasi karya tulis yang asli, yang membedakannya
dengan abstrak, suatu ringkasan perlu menyalin perimbangan dan tekanan karya
tulis yang diringkas tersebut. Alasannya adalah bahwa ringkasan sangat jarang
berpegang pada dirinya sendiri. Ringkasan umumnya dipergunakan untuk
membandingkan, kritik, atau untuk mendukung pendapat atau argumen. Namun ,
perlu ditekankan, bahwa rinkasan itu sediri bukanlah suatu kritik. Ringkasan
pun bukankalah kesimpulan (konklusi), karena kesimpulan itu merupakan keputusan
atau tesis, yang di dalam karya tulis ilimiah sering pula disebut pula dengan
“dalil” atau “hukum” . berbeda dengan kesimpulan yang merupakan hasil proses berfikir,
tidak hanya merupakan suatu proposisi, tetapi juga merupakan proposisi yang
ditarik dari premise-premise yang ada.
2.
Abstrak
Abstrak
berasal dari bahasa latin , abstabo, yang arti hafiahnya adalah
“melepaskan” atau “menarik lepas”. Abstrak meripakn ringkasan yang dikendalikan
dengan ketat sehingga mengikuti organisasi karya tulis asli.
Abstrak
diharapkan dapat menunjukan sebuah pernyataan yang ringkas dan padat mengenai
proyek penelitian, termasuk tujuan, metode peneletian, hasil-hasiltemuannya, dan
mungkin mengenai signifikasidan aplikasi hasil-hasil temuan itu.
Pada
dasarnya abstrak dikelompokan dalam abstrak indikatif dan abstrak informatif.
Masing-masing diuraikan singkat dibawah.
1. Abstrak indikatif
Abstrak
indikatif diolah dengan menadakan ringkasan yang dikendalikan dengan ketat dan
seksama, serta disusun tanpa memasukan data kuantitatif atau data kualitatif.
Walaupun dalm kenyataanya sukar dibedakan dengan tegas, namun secara relative
lazimnya lebih ringkas dari abstrak informatif.
1. Abstrak informatif
Abstrak
informatif diolah, walaupun tidak ampai garis-garis kecil, dengan cara lebih
lengkap dan panjang daripada abstrak indikatif. Didalam abstrak informative dan
data dalam garis besar dari karya tulis yang diringkas.
3. Kesimpulan
Kesimpulan
pada umumnya disusun dalam bentuk kalimat-kalimat pendek, relevan, dan
terpilih, namun terdapat perbedaan penting antara ringkasan dan abstrak disatu
pihak dan kesimpulan dipihak lain. Apabila ringkasan dan abstrak itu memberikan
penjelasan apa yang ditulis oleh karya tulis ilmiah asli, maka kesimpulan
secara eksplisit mengajukan argumentasi dan penalaran apakah sebanya penulis
karya tulis iti sampai pada pendapat atau tesisnya yang terakhir. Karena
kedudukannya sebagai sebuah tesis, tiodaklah mengherankan bilamana para ilmuan
sering kali menegaskan bahwa kesimpulan itu merupakan titk puncak dari
keseluruhan produk intelektual penulisnya.
B.
Arti Kesimpulan
Kesimpulan
atau sering disebut pula “keputusan”, yang dalam bahasa latin disebut conclution,
dapat diartikan dengan berbagai cara, antara lain :
1. Kesimpulan sebagai suatu keputusan,
dalil, hukum,tingkatan akhir, inferensi, persetujuan akhir, atau tesis.
2. Kesimpulan sebagai kesimpulan yang
ditarik berdasarkan metode berpikir induktif dan deduktif
3. Kesimpulan sebagai pertimbangan yang
dikemukakan atas dasar penalaran inferensial
4. Kesimpulan sebagai suatu pernyataan
dalam silogisme yang didasarkan pada premise mayor dan premise minor.
Dalam
penelitian kualitatif, kesimpulan akhir bisa jadi tidak muncul hingga
penghimpunan data berakhir, sebab kesimpulan tersebut sangat tergantung pada
besarnya atau banyaknya himpunan catatan lapangan, kodifikasi, penyimpanan, dan
metode penelusuran ulang yang dipergunakan, ketrampilan peneliti, dan sering
kali juga keinginan pemberi dana. Namun, dalam kenyataanya, seperti sering
terjadi dalam penelitian kualitatif, kesimp[ulan bisa jadi telah dirumuskan
sebelumnya, “malahan” peneliti pun melakukan sejak p[ermulaan penelitian,
walaupun ia mempergunakan metode induktif.
Ketika menarik kebenaran baru (tesis)
dari sejumlah keputusan yang ada, penulis dapat memanfaatkan metode berfikir
sebagai berikut :
1. Metode berpikir induktif
Upaya
untuk memperoleh pengertian umum dari pengertian-pengertian khusus. Disebut
berpikir induktif. Keputusan yang diperoleh dari berpikir induktif adalah
keputusan baru yang bersifat khusus. Atau dapat pula dikatakan bahwa berpikir
induktif itu tidak lain daripada berpikir dari kongkrit ke abstrak, dari
keputusan khusus ke keputusa umum. Keputusan-keputusan yang khusus ini mungkin
berupakeputusan tunggal(singular) atau keputusan khusus(particular). Keputusan
tunggal atau singular merupakan keputusan yang nilai kebenarannya hanya tepat
bagi satu(jenis) subjek, sedangkan keputusan particular merupakan salah satu
jenis kesimpulan ekstensi yang dinyatakan dalam bentuk keputusan yang terbatas
untuk sebagian lingkungan dari suatu subjek.
2. Metode berpikir deduktif
Berpikir
untuk mendapatkan kesimpulan khusus dari kesimpulan umum disebut kesimpulan
deduktif. Dapat pula dikatakan, bahwa pemikiran deduktif dapat diartikan
bilamana diperoleh suatu kebenaran baru dari sejumlah keputusan yang telah ada.
Penulis yang menggunakan berpikir deduktuf akan meneliti tanda-tanda atau
karakteristik umum dari suatu benda atau peristiwa dan selanjutnya akan
mengambil kesimpulan bahwa benda atau peristiwa kongkrit yang dihadapinya itu
termasuk dalam kelompok yang memiliki tanda-tanda atau karakteristik tersebut.
3. Metode berpikir silogistik
Silogisme,
salah satu metode penalaran deduktif (deductive reasoning), merupakan suatu
bentuk singkat dari pernyataan argumen umum kepada argument khusus yang terdiri
atas dua buah pernyataan, dan kesimpulan tersebut akan benar jika kedua
pernyataan itu benat. Manakala seorang penulis karya tulis ilmiah dapat meraih
suatu kebenaran baru berdasarkan pada dua buah keputusan yang telah ada, maka
pemikiran itu disebut pemikiran deduktif silogistik.
4. Metode berpikir inferensi langsung
Berpikir
inferensi adalah berpikir yang menggunakan premise. Bilamana keputusan baru
diperoleh hanya dari sebuah keputusan saja, maka metode berpikir yang
dipergunakan adalah metode berpikir inferensi langsung atau (disederhanakan)
sebagai “metode berpikir langsung”. Pernyataan yang barudiraih dari sebuah
pernyataan, tanpa bantuan pernyataan ketiga.
Dalam
menarik kesimpulan dibutuhkan metode berpikir, namun perlu penjelasan. Dalam
penjelasan tersebut akan jatuh pada enam jenis hubungan sebagai berikut :
a) Hubungan kausal
Dalam
bentuk sebab akibat (cause effect) dapat dinyatakan dalam kata-kata
seperti: ”oleh karena itu”, ”karena”, ”sebab”, ”oleh sebab itu”, atau ”sebagai
akibat”.
b) Hubungan kontras
Dalam
bentuk pertentangan dapat dinyatakan dalam kata-kata seperti : ”kendatipun”,
“sekalipun”, ”walaupun” ,”sungguhpun”, ”akan tetapi”, “tetapi”, ”namun”,
”sedangkan”, atau “bertentangan dengan”.
c) Hubungan metodis
Dikemukakan
dengan kata-kata: seakan-akan, seolah-olah, seperti, atau sama.
d) Hubungan kondisional
Dikemukakan
dengan kata-kata seperti: Jikalau, jika, kalau, bila, apabila, bilamana,
andai, seandainya, atau seandainya tidak.
e) Hubungan waktu
Dikemukakan
dalam kata-kata seperti : Sesudah, sesuai, setelah, sebelum, kapan,
atau kemudian.
f) Hubungan akumulatif
Dinyatakan
dalam kata-kata seperti : Dan, juga, pun, tambahan lagi, atau tambahan pula.
C. Jenis Kesimpulan
1. Kesimpulan berdasarkan kualitas
a) Kesimpulan
kualitas afirmatif
Merupakan
keputusan yang membenarkan, mengakui, mengiyakan, atau menetapkan.
b) Kesimpulan
kualitas negatif
Merupakan
kesimpulan yang meniadakan, mengingkari, atau menolak.
2. Kesimpulan berdasarkan ekstensi
a) Kesimpulan kuantitas universal
Kesimpulan
yang meliputi seluruh subjek. Dikemukakan dalam pernyataan seperti. Semua,
seluruh, segala, tidak terkecuali, atau tidak satupun.
b) Kesimpulan
kuantitas partikular
Merupakan
pernyataan yang khusus untuk subjek tertentu dengan mengecualikan subjek
lainnya.dinyatakan dengan kata-kata seperti: sebagian kecil,sebagian besar,
beberapa, tidak seluruhnya, atau tidak semuanya.
c)
Kesimpulan kuantitas singular
Merupakan
kesimpulan yang benar bagi satu atau jenis subjek.
3. Kesimpulan berdasarkan kondisi
a) Kesimpulan hipotesis
Adalah
kesimpulan yang dibangun berdasarkan syarat-syarat tertentu.
b) Kesimpulan kategorial
Adalah
kesimpulan yang sama sekali tidak berdasarkan syarat-syarat.
c) Kesimpulan disjungtif
Adalah
apabila terdapat beberapa kemungkinan kebenaran pernyataan, nama hanya salah
satu pernyataan yang benar.
4. Kesimpulan berdasarkan materi
a) Kesimpulan analitis
Kesimpulan
yang ditarik dari subjek dan penentuan yang merupakan keputusan yang
predikatnya telah disebutkan dan telah dinilai oleh subjeknya. Jadi,
predikatnya adalah keharusan bagi subjek.
b) Kesimpulan sintesis
Adalah
kesimpulan yang predikatnya bukan keharusan bagi subjek
c)
Kesimpulan majemuk
1) Kesimpulan eksklusif
Menyatakan
suatu keputusan yang subjek atau predikatnya diterangkan dengan kata2 seperti :
hanya, saja, atau belaka.
2) Kesimpulan ekseptif
Menyatakan
suatu keputusan yang subjek atau predikatnya diterangkan dengan kata2 seperti :
semua, semuanya, seluruh, seluruhnya.
3) Kesimpulan komparatif
Adalah
kesimpulan yang membandingkan yang satu dengan yang lainnya (lebih dari, kurang
dari, atau sama). Perbandingan tersebut mungkin dalam arti kuantitatif
(berhubungan dengan jumlah ) atau dalam arti kualitatif (berhubungan dengan
jenis, karakter khusus atau esensial).
Penulisan
karya tulis ilmiah, sebaiknya mengkaji hakekat perumusan kesimpulan. Hal ini
berkaitan dengan :
1.
Kesimpulan itu akan menjadi tesis atau dali bagi penulis
yang akan dipertanggungjawabkan dimuka sidang penguji.
2.
Nilai kesimpulan menjadi salah satu syarat penilaian yang
dapat mempengaruhi keseluruhan penilaian terhadap karya tulis ilmiahnya.
3.
Setiap kesimpulan yabg diajukan oleh penulis karya tulis
ilmiah harus melalui proses pengujian atas kebenarannya.
4.
Tesis yang dirumuskan oleh penulis pada dasarnya dapat
diubah menjadi hipotesis (yang kebenarannya kembali diuji) oleh penulis
berikut.
5.
Tesis yang diubah menjadi hipotesis seperti itu merupakan
bagian dari pertumbuhan kumulatif dalam ilmu pengetahuan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Makna Ringkasan, Abstrak, Dan Kesimpulan
1. Ringkasan
Kesimpulan
berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada umumnya kesimpulan
terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan. Kesimpulan utama adalah
yang berhubungan langsung dengan permasalahan. Dengan demikian, kesimpulan
utama harus bertalian dengan pokok permasalahan dan dilengkapi oleh
bukti-bukti. Pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan
utama, tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya. Dengan
sendirinya, penulis tidak dibenarkan menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal
baru, lebih-lebih jika dilakukan pada kesimpulan utama. Jika penulis bermaksud
menyertakan data atau informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan pada
bab-bab uraian dan bukannya pada kesimpulan (Dra. Endah Setyowati, M.Si dan Umi
Proboyekti, S.Kom., MLIS).
Ringkasan
seringkali disebut dengan “resum” yang berasal dari bahasa latin resumere yang
arti hafiahnya adalah “meringkas”. Ringkasan yang kadang disebut juga
“kompendium”, merupakan ringkasan yang biasanya mendahului wacana ilimiah
; rekapitulasi dari tulisan aslinya.meringkas karya tulis merupakan kegiatan
memilih informasi pokok dari karya tulis dengan menghilangkan topic-topic
kecil, ilustrasi-ilustrasi, model-model, dan contoh-contoh. Dengan mengurangi
bahkan menghilangkan “sempalan-sempalan” seperti itu, maka tampaklah “alur
cerita” yang berkaitan secara fungsional, spasial, atau vertical yang menunjukansuatu
system yang terintegrasi. Perlu ditambah pula bahwa ringkasan itu disusun
denagn kalimat dan kata-kata dari orang yang meringkaskan karya tulis ilimiah
itu sendiri.
Kendatipun
tidak perlu menyalin pola organisasi karya tulis yang asli, yang membedakannya
dengan abstrak, suatu ringkasan perlu menyalin perimbangan dan tekanan karya
tulis yang diringkas tersebut. Alasannya adalah bahwa ringkasan sangat jarang
berpegang pada dirinya sendiri. Ringkasan umumnya dipergunakan untuk
membandingkan, kritik, atau untuk mendukung pendapat atau argumen. Namun ,
perlu ditekankan, bahwa rinkasan itu sediri bukanlah suatu kritik. Ringkasan
pun bukankalah kesimpulan (konklusi), karena kesimpulan itu merupakan keputusan
atau tesis, yang di dalam karya tulis ilimiah sering pula disebut pula dengan
“dalil” atau “hukum” . berbeda dengan kesimpulan yang merupakan hasil proses
berfikir, tidak hanya merupakan suatu proposisi, tetapi juga merupakan
proposisi yang ditarik dari premise-premise yang ada
2. Abstrak
Abstrak digunakan untuk menjelaskan gagasan utama yang terdapat pada tulisan, Abstrak cukup disusun dalam kalimat tunggal sehingga Abstrak tidak memerlukan perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat ilustratif (Dra. Endah Setyowati, M.Si dan Umi Proboyekti, S.Kom., MLIS).
Abstrak digunakan untuk menjelaskan gagasan utama yang terdapat pada tulisan, Abstrak cukup disusun dalam kalimat tunggal sehingga Abstrak tidak memerlukan perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat ilustratif (Dra. Endah Setyowati, M.Si dan Umi Proboyekti, S.Kom., MLIS).
Abstrak berasal dari bahasa latin , abstabo, yang
arti hafiahnya adalah “melepaskan” atau “menarik lepas”. Abstrak meripakn
ringkasan yang dikendalikan dengan ketat sehingga mengikuti organisasi karya
tulis asli.
Abstrak
diharapkan dapat menunjukan sebuah pernyataan yang ringkas dan padat mengenai
proyek penelitian, termasuk tujuan, metode peneletian, hasil-hasiltemuannya,
dan mungkin mengenai signifikasidan aplikasi hasil-hasil temuan itu.
Pada
dasarnya abstrak dikelompokan dalam abstrak indikatif dan abstrak informatif.
Masing-masing diuraikan singkat dibawah:
a. Abstrak indikatif
Abstrak
indikatif diolah dengan menadakan ringkasan yang dikendalikan dengan ketat dan
seksama, serta disusun tanpa memasukan data kuantitatif atau data kualitatif.
Walaupun dalm kenyataanya sukar dibedakan dengan tegas, namun secara relative
lazimnya lebih ringkas dari abstrak informatif.
b. Abstrak informatif
Abstrak
informatif diolah, walaupun tidak ampai garis-garis kecil, dengan cara lebih
lengkap dan panjang daripada abstrak indikatif. Didalam abstrak informative dan
data dalam garis besar dari karya tulis yang diringkas.
3. Kesimpulan
Kesimpulan
atau sering disebut pula “keputusan”, yang dalam bahasa latin disebut conclution,
dapat diartikan dengan berbagai cara, antara lain :
1. Kesimpulan sebagai suatu keputusan,
dalil, hukum,tingkatan akhir, inferensi, persetujuan akhir, atau tesis.
2. Kesimpulan sebagai kesimpulan yang
ditarik berdasarkan metode berpikir induktif dan deduktif
3. Kesimpulan sebagai pertimbangan yang
dikemukakan atas dasar penalaran inferensial
4. Kesimpulan sebagai suatu pernyataan
dalam silogisme yang didasarkan pada premise mayor dan premise minor.
Dalam
penelitian kualitatif, kesimpulan akhir bisa jadi tidak muncul hingga
penghimpunan data berakhir, sebab kesimpulan tersebut sangat tergantung pada
besarnya atau banyaknya himpunan catatan lapangan, kodifikasi, penyimpanan, dan
metode penelusuran ulang yang dipergunakan, ketrampilan peneliti, dan sering
kali juga keinginan pemberi dana. Namun, dalam kenyataanya, seperti sering
terjadi dalam penelitian kualitatif, kesimp[ulan bisa jadi telah dirumuskan
sebelumnya, “malahan” peneliti pun melakukan sejak permulaan penelitian,
walaupun ia mempergunakan metode induktif.
Pada
dasarnya kesimpulan yang disajikan merupakan temuan dari analisis data yang
telah dilakukan, yang mencakup antara lain butir-butir berikut :
1. Kesimpulan atau temuan yang berkaitan
dengan setiap tujuan khusus penelitian. Temuan tersebut dapat merupakan temuan
utama dan temuan tambahan, sesuai dengan metode analit data serta pengujian
hipotesis yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Berkaitan dengan pengujian setiap
hipotesis penelitian, perlu dipahami bahwa sebuah sampel tidaklah patut dipakai
untuk menolak kebenaran suatu hipotesis, karena hipotesis sebenarnya berlaku
untuk populasi, sedangkan sampel pada umumnya merupakan bagian yang sangat
kecil dari populasi. Atas dasar pemikiran ini, maka dalam kesimpulan sepatutnya
dinyatakan “Apakah data sampel yang dipakai mendukung atau tidakmendukung
kebenaran suatu hipotesis?”.
3. Berbagai kesimpulan berdasarkan setiap
fungsi regresi ganda yang disajikan. Disamping kesimpulan pengujian hipotesis
penelitian, berkaitan dengan penerapan setiap model statistik, pada umumnya
dapat diperoleh juga temuan yang belum dapat diduga sebelum analisis data
dilakukan.
B.
Metode Dalam Penulisan Kesimpulan
1.
Metobe berpikir induktif
Upaya
untuk memperoleh pengertian umum dari pengertian-pengertian khusus. Disebut
berpikir induktif. Keputusan yang diperoleh dari berpikir induktif adalah
keputusan baru yang bersifat khusus. Atau dapat pula dikatakan bahwa berpikir
induktif itu tidak lain daripada berpikir dari kongkrit ke abstrak, dari
keputusan khusus ke keputusa umum. Keputusan-keputusan yang khusus ini mungkin
berupakeputusan tunggal(singular) atau keputusan khusus(particular). Keputusan
tunggal atau singular merupakan keputusan yang nilai kebenarannya hanya tepat
bagi satu(jenis) subjek, sedangkan keputusan particular merupakan salah satu
jenis kesimpulan ekstensi yang dinyatakan dalam bentuk keputusan yang terbatas
untuk sebagian lingkungan dari suatu subjek.
2.
Metode berpikir deduktif
Berpikir
untuk mendapatkan kesimpulan khusus dari kesimpulan umum disebut kesimpulan
deduktif. Dapat pula dikatakan, bahwa pemikiran deduktif dapat diartikan
bilamana diperoleh suatu kebenaran baru dari sejumlah keputusan yang telah ada.
Penulis yang menggunakan berpikir deduktuf akan meneliti tanda-tanda atau
karakteristik umum dari suatu benda atau peristiwa dan selanjutnya akan
mengambil kesimpulan bahwa benda atau peristiwa kongkrit yang dihadapinya itu
termasuk dalam kelompok yang memiliki tanda-tanda atau karakteristik tersebut.
3.
Metode berpikir silogistik
Silogisme,
salah satu metode penalaran deduktif (deductive reasoning), merupakan suatu
bentuk singkat dari pernyataan argumen umum kepada argument khusus yang terdiri
atas dua buah pernyataan, dan kesimpulan tersebut akan benar jika kedua
pernyataan itu benat. Manakala seorang penulis karya tulis ilmiah dapat meraih
suatu kebenaran baru berdasarkan pada dua buah keputusan yang telah ada, maka
pemikiran itu disebut pemikiran deduktif silogistik.
4.
Metode berpikir inferensi langsung
Berpikir
inferensi adalah berpikir yang menggunakan premise. Bilamana keputusan baru
diperoleh hanya dari sebuah keputusan saja, maka metode berpikir yang
dipergunakan adalah metode berpikir inferensi langsung atau (disederhanakan)
sebagai “metode berpikir langsung”. Pernyataan yang barudiraih dari sebuah
pernyataan, tanpa bantuan pernyataan ketiga.
Penyusunan
kesimpulan hendaknya :
1. Singkat, jelas, dan mudah dipahami.
2. Selaras, sejalan, dan sesuai dengan
problematika penelitian yang diajukan.
3. Dibuat dalam rumusan sedemikian rupa
sehingga jika didahului dengan rumusan problematika masing-masing akan
menghasilkan Tanya jawab koheren.
4. Sudah tidak mengandung informasi yang
bersifat kuantitatif seperti presentase, predikat penilaian, dan sebagainya.
C.
Jenis-jenis Kesimpulan
1.
Kesimpulan berdasarkan kualitas
·
Kesimpulan kualitas afirmatif
Merupakan
keputusan yang membenarkan, mengakui, mengiyakan, atau menetapkan. Misalnya,
“Bulan mengelilingi bumu”.
·
Kesimpulan kualitas negatif
Merupakan
kesimpulan yang meniadakan, mengingkari, atau menolak. Misalnya, bukan matahari
yang mengelilingi bumi”.
2.
Kesimpulan
berdasarkan ekstensi
·
Kesimpulan kuantitas universal
Kesimpulan
yang meliputi seluruh subjek. Dikemukakan dalam pernyataan seperti. Semua,
seluruh, segala, tidak terkecuali, atau tidak satupun.
·
Kesimpulan kuantitas partikular
Merupakan
pernyataan yang khusus untuk subjek tertentu dengan mengecualikan subjek
lainnya.dinyatakan dg kata-kata seperti: sebagian kecil,sebagian besar,
beberapa, tidak seluruhnya, atau tidak semuanya.
· Kesimpulan kuantitas singular
Merupakan
kesimpulan yang benar bagi satu atau jenis subjek.
3.
Kesimpulan berdasarkan kondisi
·
Kesimpulan hipotesis
adalah
kesimpulan yang dibangun berdasarkan syarat-syarat tertentu.
·
Kesimpulan kategorial
adalah
kesimpulan yang sama sekali tidak berdasarkan syarat-syarat.
· Kesimpulan disjungtif
adalah
apabila terdapat beberapa kemungkinan kebenaran pernyataan, namun hanya salah
satu pernyataan yang benar.
4.
Kesimpulan berdasarkan materi
·
Kesimpulan analitis
Kesimpulan
yang ditarik dari subjek dan penentuan yang merupakan keputusan yang
predikatnya telah disebutkan dan telah dinilai oleh subjeknya. Jadi,
predikatnya adalah keharusan bagi subjek.
·
Kesimpulan sintesis
adalah
kesimpulan yang predikatnya bukan keharusan bagi subjek
5.
Kesimpulan majemuk
·
Kesimpulan eksklusif
menyatakan
suatu keputusan yang subjek atau predikatnya diterangkan dengan kata2 seperti :
hanya, saja, atau belaka.
· Kesimpulan ekseptif
menyatakan
suatu keputusan yang subjek atau predikatnya diterangkan dengan kata2 seperti :
semua, semuanya, seluruh, seluruhnya.
·
Kesimpulan komparatif
adalah
kesimpulan yang membandingkan yang satu dengan yang lainnya (lebih dari, kurang
dari, atau sama). Perbandingan tersebut mungkin dalam arti kuantitatif
(berhubungan dengan jumlah ) atau dalam arti kualitatif (berhubungan dengan
jenis, karakter khusus atau esensial).
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A.
SIMPULAN
Kesimpulan
pada sebuah penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah, yang berisi
pembahasan tentang kesimpulan semata. Atau bisa juga kesimpulan merupakan
intisari dari bagian terpenting yang dihasilkan oleh peneliti dari hasil
penelitiannya. Pada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan
hipotesis, maka pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang
diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak.
B.
IMPLIKASI
Jika
rumusan masalah yang penulis tulis tidak sesuai dengan rumusan masalah yang ada
atau tidak dibuktikan dalam penelitiannya maka dengan mudah terlihat kesalahan
pada kesimpulan tersebut.
C.
SARAN
1. Pengguna
Semoga
pembaca dapat mengambil beberapa hal-hal yang penting dalam mengoptimalkan
pembuatan kesimpulan dalam penelitian.
2. Penulis atau peneliti berikutnya
Dari
pembahasan ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan
yang dilakukan oleh penulis. Oleh karena itu penulis membutuhkan saran serta
kritik dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Agung,
I.G.N. 2005. Manajemen Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta
:
PT RajaGrafindo Persada.
Sutama.
2010. Metode Penenlitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R &
D. Surakarta : Fairus
Media.
1 komentar:
Semangat buat ngerjain tugasnya... :)
Posting Komentar