Home » , » Strategi Belajar Mengajar Matematika

Strategi Belajar Mengajar Matematika

Tugas Mata Kuliah
Strategi Belajar Mengajar Matematika
Pengampu : Bp. Arianto


Description: I:\UMS LOGO baru.gif

Oleh :
Nama
: Sri Yuni Setiyawati
Nim   
: A410090044
Kelas 
: IV A


PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN  ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011

BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pembinaan guru tentu harus mengacu pada kompetensi guru, terutama kompetensi profesional berkaitan dengan proses pembelajaran. Sejalan dengan perkembangan teknologi serta teori-teori pembelajaran, maka guru juga dituntut mampu menguasai dan memilih strategi pembelajaran yang tepat, sehingga menjadikan siswa aktif, kreatif, dan belajar dalam suasana senang serta efektif. Guru tentu juga harus menguasai strategi/ metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date. Bila guru sudah ketinggalan, apa lagi hanya mengandalkan pengalaman tanpa didukung teori-teori, maka peserta didik tidak dapat mengembangkan kemampuannya secara maksimal. Hal-hal seperti inilah yang merupakan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas dan kuantitas pendidikan yang ada di Indonesia.
Oleh sebab itu, guru harus mempunyai srategi atau cara untuk mewujutkan siswa aktif, kreatif, dan belajar dalam suasana senang serta efektif dalam pembelajaran. Yang dimaksud dengan strategi belajar mengajar adalah kegiatan guru dalam proses belajar mengajar yang dapat memberi kemudahan atau fasilitas pada siswa agar dapat mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.













BAB 2
PEMBAHASAN
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA
Strategi belajar mengajar adalah kegiatan guru dalam proses belajar mengajar yang dapat memberi kemudahan atau fasilitas pada siswa agar dapat mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Devinisi yang lain mengatakan bahwa strategi belajar mengajar itu terdiri atas semua komponen materi prngajaran (paket pengajaran) dan produk yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan.
Menurut Bloom tujuan pengajaran meliputi tiga kawasan belajar (learning domain) yaitu kognitif (kemampuan atau pengetahuan), efektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Tujuan kognitif meliputi enam aspek yaitu: pengenalan, pemahaman, penerapan analisis, sintesis dan evaluasi. Tujuan pengajaran kawasan belajar afektif ada 5 tingkat yaitu: penerimaan akan sikap atau sintesis, merespon, menilai sikap, mengatur sikap dan menginternalisasi sikap. Tujuan belajar psikomotor terdiri dari 5 tingkat yaitu: persepsi atas rangsangan, kesiapan, bertindak secara fisik, respon yang terarah, respon yang mekanis dan respon yang disadari.
Secara umum ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
1.    Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian peserta didik sebagaimana yang diharapakan. Sasaran yang dituju harus jelas dan terarah. Oleh karena itu, tujuan pengajaran yang dirumuskan harus jelas dan konkret, sehingga mudah difahami oleh peserta didik.
2.    Memilih system pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. Memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran serta bagaimana guru memandang suatu persoalan, konsep, pengertian, dan teori apa yang guru gunakan  dalam memecahkan suatu kasus, akan mempengaruhi hasilnya.
3.    Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4.    Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk penyempurnaan sitem instruksional yang bersangkuatan secara keseluruhan.

A.      Klarifikasi Strategi Belajar Mengajar
Menurut Tabrani Rusyan ada 9 klarifikasi Strategi Belajar Mengajar yaitu:
1.    Konsep Dasar Strategi Belajar Mengajar
Konsep dasar strategi belajar mengajar meliputi beberapa hal yaitu:
a.    Menetakan spesifikasi dan kualifikasi perubahantingkah laku.
b.   Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar.
c.    Memilih prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar.
d.   Menerapakn norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
2.    Sasaran Kegiatan Belajar Mengajar
Pada tingkat sasaran atau tujuan yang universal, manusia yang diidamkan tersebut harus memiliki kualifikasi sebagai berikut:
a.    Pengembangan bakat secara optimal.
b.   Hubungan anatarmanusia.
c.    Efisiensi ekonomi.
d.   Tanggung jawab selaku warga nwgara.
3.    Belajar Mengajar Sebagai Suatu Sistem
Belajar mengajar selaku suatu system instruksional mengacu pada pengartian sebagai seperangkat komponen yang saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.



4.    Pola-pola Belajar Siswa
Pola-pola belajar siswa meliputi:
a.    Signal learnig (belajar isyarat)
b.   Stimulus response learning (belajar stimulus-respon)
c.    Chaining (ranatai atau rangkaian)
d.   Verbal association (asosiasi verbal)
e.    Discrimination learning (belajar kriminasi)
f.    Concept learning (belajar konsep)
g.   Rule learning (belajar aturan)
h.   Problem solving (memecahkan masalah)
5.    Memilih Sistem Belajar Mengajar
Berbagai sistem pengajaran yang menarik perhatian akhir-akhir ini adalah: equiry-discovery approach, expository approach, mastery learning, dan humanistik education.
a.   Equiry Discovery Approach
Equiry Discovery Approach adalah belajar mencari dan menemukan sendiri.
b.   Expository Learning
Dalam sitem ini guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapakan secara rapi, sistematis dan lengkap, sehingga peserta didik tinggal menyimak dan mencernanya saja secara tertip dan teratur.
c.    Mastery Learning
Dalam kegiatan Mastery Learning ini guru harus menusahakan upaya-upaya yang dapat mengantarkan kegiatan peserta didik kearah tercapainya penguasaan penuh terhadap bahan pelajaran yang diberikan.
d.   Humanistic Education
Karakteristik pokok metode ini anatara lain bahwa guru hendaknya jangan menbuat jarak terlalu tajam dengan siswanya. Guru harus menempatkan diri berdampingan dengan siswa sebagai senior yang selalu siap menjadi sumber atau konsultan yang selalau berbicara. Taraf akhir dari proses balajar mengajar menurut pandangan ini adalah “self actualization” seoptimal mungkin dari setiap peserta didik.
e.    Pengorganisasian Kelompok Belajar
Memperhatikan berbagai cara pendekatan atau sistem belajar mengajar seperti diuraiakan sebelumnya, di sarankan pengorganisasian dibentuklah kelompok-kelompok belajar.

B.       Implementasi Belajar Mengajar
Hal-hal yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugas proses belajar mengajar adalah:
1.    Perencanaan instruksional, yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar.
2.    Organisasi belajar yang merupakan usahakan menciptakan wadah dan fasilitas-fasilitas atau lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan yang mengandung kemungkinan terciptanya proses belajar mengajar.
3.    Menggerakkan peserta didik merupakan usaha memancing, membangkitkan dan mengarahkan memotivasi belajar siswa. Penggerak atau motivasi disisni pada dasarnya mempunyai makna lebih dari pada pemerintah, mengarahkan, mengaktualkan dan memimpin.
4.    Supervise dan pengawasan, yakni usaha mengawasi, menunjang, membantu, menugaskan dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perencanaan instruksional yang telah di desain sebelumnya.
5.    Penelitian yang bersifat penafsiran (assessment) yang mengandung pengertian yang lebih luas di banding dengan pengukuran atau evaluasi pendidikan.
C.      Metode, Teknik, Pendekatan Pembelajaran
Untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang maksimal, guru memang tidak cukup mengandalkan rancangan yang telah dibuatnya. Guru harus tetap mencari metode dan strategi pembelajaran yang tepat. Untuk itu seorang guru dapat menggunakan metode, teknik, model, pendekatan pembelajaran yang tepat yaitu sebagai berikut:
1.    Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah di susun tercapai secara optimal. Metode yang dapat di gunakan dalam mengajar matematika antara lain:
a)   Metode ceramah
b)   Metode diskusi
c)   Metode pemberian tugas ( retirasi )
d)  Metode brain storning
2.      Teknik mengajar mrupakan penerapan secara khusus atau metode pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan media pembelajaran serta kesiapan siswa. Misalnya mengajarkan perkalian dengan penjumlahan berulang.
3.      Model pembelajaran mempunyai pengertian yang amat dekat dengan strategi pembelajaran. Membedakan model pembelajaran dengan strategi maupun metode adalah memiliki 4 ciri khisus yaitu:
a)      Rasional teoritikyang logis yang disusun penciptanya.
b)      Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
c)      Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat berhasil.
d)     Lingkungan belajar yang diperlukan gar pembelajaran tercapai.
4.      Pendekatan merupakan tititk tolak atau sudut pandang kita terhadap proses belajar. Pendekatan atau prosedur yang harus di lalui di dalam mengajar antara lain:
1)  Pendekatan deduktif  yaitu pendekatan dari umum ke khusus.
2)  Pendekatan Induktif yuatu pendekatan dari khusus ke umum.
3)   Pendekatan Sintetis yaitu prosedur mengajar di mulai dari yang di ketahui kemudian melangkah dengan logika dan akhirnya menemukan atau mendapatkan hal-hal yang ditnyakan.
4)   Pendekatan Analisis yaitu pendekatan yang di mulai dari yang tidak di ketahui kemudian melangkah dengan runtut sehingga mendapatkan hal-hal yang ditanyakan.
5)   Pendekatan Paikem yaitu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan pendekatan ini guru tidak lagi menjadi pusat belajar tetapi sebagai fasilitator sehingga peserta didik dapat aktif dalam proses belajar mengajar. Contoh pembelajaran paikem yaitu jigsaw, STAD, TGT dan lain-lain.
6)   Pendekatan Kontekstual ( contextual Teaching and Learning ) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang di ajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
7)   Pendekatan Spiral dalam pembelajaran matematika adalah pembelajaran konsep dimulai dengan benda-benda riil konkret, kemudian pada tahap yang lebih tinggi konsep itu diajarkan lagi dalam bentuk pemahaman yang lebih abstrak.
8)   Pendekatan prosedural yaitu strategi pengembangan materi pembelajaran berdasarkan aras urutan penyelesaian suatu tugas pembelajaran.
9)   Pendekatan penemuan terbimbing, dalam pendekatan ini siswa didorong untuk berfikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasarkan bahan yang di fasilitasi guru.





BAB 3
   PENUTUP
A.    Kesimpulan
Agar proses belajar mengajar dengan baik, maka guru harus mengerti keadaan dan kondisi peserta didik sehingga dapat menggunakan metode, model, pendekatan dan strategi pembelajaran yang sesuai, guru juga harus bisa menjalin hubungan yang harmonis, serta guru harus paham betul materi yang akan di ajarkan.
B.     Saran
Seorang guru harus mampu mengembangkan kompetensi dan mengaktualisasikan potensi peserta didik. Selanjutnya, guru juga akan berusaha mencari strategi untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik.
















DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Ibrahim R, Syaodih S Nana. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Joyce Bruce. Et al. 2000. Models of Teaching. 6th Ed. Allyn & Bacon: London.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada.
Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Nasution. S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Yamin, Martinis. 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.





Artikel Terkait Seru

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. yuni jleq - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger